Selasa, 07 Oktober 2008

Kebersihan Danau Singkarak



Danau Singkarak adalah salah satu danau popular di Pulau Sumatra, di Indonesia dan bisa jadi juga popular di dunia. Danau ini popular karena banyak orang mengatakan bahwa Danau Singkarak ini alamnya begitu indah. Namun begitu ada orang yang mau mampir di tepi danau ini, mengapa tiba- tiba ada yang membatalkan kunjungan mereka ke sana. Penyebabnya adalah karena mata mereka terasa perih menatap sampah yang betul-betul sudah mencemari keindahan danau ini. Mereka tak bisa lagi membedakan antara mana yang bunga tumbuh di pinggir danau dan mana yang sampah. Volume sampah yang bertaburan di bumi Singkarak jumlahnya sudah jutaan sampai milyaran keping.Kemudian pasti banyak orang yang berceloteh dan mengatakan “Danau Singkarak tempat pembuangan sampah atau tempat rekreasi?”

Celoteh seperti itu pasti diucapkan oleh banyak orang yang lewat di seputar pinggir danau ini. Mereka bisa jadi orang Sumatra Barat sendiri, atau orang dari luar Sumatra Barat. Wisatawan mancanegara tentu akan mengatakan “West Sumatra is beautiful but…but….full of rubbish”.
Agaknya untuk membuat Danau Singkarak ini bersih, rapi, segar dan asri kembali maka penanggungjawabnya perlu membuka mata dan membuka telinga dan membuka hati lebih dalam. Bisa jadi mereka belajar dan melakukan studi banding ke daerah yang danaunya masih bersih. Tetapi kalau hanya melakukan studi banding sekadar membuat wacana dan membuang-buang dana masyarakat bukankah mereka lebih baik bertukar pikiran tentang bagaimana mengelola kebersihan tempat berwudlu dan toilet yang ada pada bebera mesjid. Cukup mudah di sana ada celengan tempat memungut sumbangan dan ada petugas kebersihan.

Manajemen yang sederhada ini tentu dapat pula diadopsi untuk menjagi kebersihan Danau Singkarak. Pungutlah retribusi dan kemudian cari petugas kebersihan dan beri mereka gaji yang layak (upah yang besar), maka pasti danau ini akan selalu akan tampak asri dan terhindar sebagai TPA atau sebagai tempat pembuangan akhir sampah. I love Singkarak dan aku cinta akan kebersihan. Repost : http://penulisbatusangkar.blogspot.com/

EARLY WHALES HAD LEGS


Seperti kita tahu ikan paus itu hidup di laut (jelas dung ), selain itu kita juga tahu kalo ikan paus itu mamalia. Tapi baru saja disimpulkan oleh para peneliti bahwa nenek moyangnya ikan paus yang merupakan mamalia pernah menggunakan ke-4 kakinya untuk berjalan didaratan.
Mungkin akibat badannya yang besar dan otomatis memerlukan makanan yang lebih banyak sang nenek moyang merasa kalo hidup didarat maka kaum ikan paus akan kalah bersaing dengan penghuni daratan yang lebih lihai cari makanan.

Saat mulai mencari makan dilautan, dalam siklus ribuan tahun lama kelamaan kakinya jadi ga guna n` berubah menjadi sirip dan mengecil...... itulah asal muasal dari sang "the biggest sea beast living today".

ga tau ini hoac apa kaga... tapi baru2 ini (ga tau "barunya" kapan) diketemukan fosil dari sebuah fosil jadul abis paus Georgiacetus di daerah amerika utara yang ternyata diketemukan tulang kakinya dan tulang pinggang yang besar untuk menopang berat tubuhnya....

So, para scientist itu bikin gambaran kira2 kayak gambar di atas tuh.